Bandungdaily.id – Jumlah korban tewas akibat gempa bumi berkekuatan 6,8 skala Richter yang mengguncang wilayah Tibet selatan pada Selasa (7/1) pagi terus bertambah.
Hingga Rabu (8/1), media pemerintah China melaporkan korban jiwa telah mencapai 126 orang, sementara 188 orang lainnya dilaporkan terluka.
Gempa tersebut mengguncang kota Xigaze, di Daerah Otonomi Xizang, pada pukul 09.05 waktu setempat (08.05 WIB) dengan kedalaman 10 kilometer, menurut laporan resmi. Laporan terpisah dari Survei Geologi Amerika Serikat mencatat gempa dengan magnitudo 7,1.
Tim penyelamat menghadapi tantangan besar dalam kondisi suhu yang membeku saat mencari korban selamat di antara puing-puing bangunan. P
residen China Xi Jinping telah memerintahkan upaya penyelamatan menyeluruh untuk memastikan evakuasi korban yang terperangkap.
“Semua pihak harus mengerahkan seluruh sumber daya untuk menyelamatkan korban dan memberikan bantuan yang dibutuhkan,” tegas Xi Jinping dalam pernyataanny8/1/202a, mengutip Anadolu, Rabu (08/1/2024).
Tentara Pembebasan Rakyat telah menyiapkan rencana darurat dengan melibatkan transportasi udara, helikopter medis, dan pasukan darat untuk mempercepat operasi penyelamatan.
BACA JUGA: Gempa 7,5 Magnitudo dan Tsunami di Vanuatu Tidak Berdampak ke Indonesia
Video dan gambar yang tersebar menunjukkan rumah-rumah di Xigaze hancur dan tertutup lumpur akibat getaran gempa. Tim militer juga mengerahkan pesawat nirawak untuk menyurvei kondisi di sekitar episentrum.
Selain di Tibet, getaran gempa juga dirasakan di negara-negara tetangga seperti Nepal, Bhutan, dan India. Namun, hingga saat ini, belum ada laporan kerusakan signifikan di wilayah tersebut.
Sementara proses pencarian dan penyelamatan terus dilakukan, warga yang terdampak gempa menerima bantuan logistik berupa makanan dan pakaian hangat.
Pemerintah setempat juga telah mengaktifkan posko darurat untuk menampung korban yang kehilangan tempat tinggal.
(Redaksi)