Bandungdaily.id – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Choiri Fauzi, mengungkapkan apresiasinya terhadap keberadaan Kampung Tematik Pendora dan Jimpitan di Kota Tangerang.
Dalam kunjungannya, Senin (16/12), Arifah memuji inisiatif yang memberikan ruang bagi anak-anak untuk berkreasi dan berekspresi, sekaligus menguatkan kebersamaan masyarakat.
“Saya merasa bahagia sekali melihat kebersamaan yang indah di Kampung Tematik ini. Banyak hal luar biasa yang disajikan, mulai dari penampilan anak-anak hingga pengolahan sampah dan tanaman hidroponik,” ujar Menteri Arifah melansir Antara.
Ia menegaskan bahwa kampung tematik tersebut sejalan dengan salah satu program prioritas Kementerian PPPA, yakni mewujudkan Ruang Bersama Indonesia.
Program ini menjadi bagian dari tiga prioritas Kemen PPPA dalam lima tahun ke depan, bersama dengan perluasan fungsi call center dan implementasi Satu Data Gender dan Anak Berbasis Desa.
“Kampung tematik, khususnya Kampung Jimpitan, dapat menjadi cikal bakal Ruang Bersama Indonesia yang rencananya akan dilaunching pada Peringatan Hari Ibu mendatang di Kota Tangerang,” tambahnya.
BACA JUGA: Gua Lida Ajer Berpotensi Jadi Situs Cagar Budaya Nasional
Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang, Dr. Nurdin, mengungkapkan komitmen Pemkot Tangerang untuk menyediakan ruang terbuka yang ramah anak. Ia menekankan bahwa selain kampung tematik, pemerintah juga melakukan redistribusi fasilitas sosial dan fasilitas umum berupa ruang terbuka hijau dan community center.
“Kami telah meluncurkan Griya Harmoni Warga sebagai ruang publik untuk anak-anak, khususnya di kawasan padat penduduk. Upaya ini akan terus kami tingkatkan agar seluruh anak di Kota Tangerang dapat menikmati fasilitas yang mendukung tumbuh kembang mereka,” ujar Nurdin.
Kehadiran Kampung Tematik Pendora dan Jimpitan diharapkan menjadi model pembangunan berbasis komunitas yang mengedepankan kreativitas anak serta kepedulian lingkungan. Kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah ini mencerminkan semangat gotong royong dalam menciptakan lingkungan yang inklusif dan ramah anak.
(Redaksi)