Bandungdaily.id – Gunung Semeru, gunung tertinggi di Pulau Jawa, kembali menunjukkan aktivitas vulkanik dengan serangkaian erupsi pada Jumat (29/11/2024).
Sejak dini hari hingga pagi hari, gunung dengan ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut itu tercatat mengalami lima kali erupsi.
Menurut data dari Pos Pengamatan Gunung Semeru, erupsi tertinggi terjadi pada pukul 05.47 WIB, dengan kolom letusan mencapai 800 meter di atas puncak atau total 4.476 meter di atas permukaan laut.
Kolom abu berwarna putih hingga kelabu terpantau bergerak ke arah barat laut dengan intensitas tebal.
Rincian Aktivitas Erupsi
Erupsi pertama (00.08 WIB): Kolom letusan setinggi 500 meter ke arah barat laut dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 130 detik.
Erupsi kedua (05.08 WIB): Kolom letusan setinggi 500 meter dengan amplitudo maksimum 19 mm dan durasi 109 detik.
Erupsi ketiga (05.47 WIB): Kolom letusan setinggi 800 meter ke arah barat laut, dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 109 detik.
Erupsi keempat (06.14 WIB): Kolom letusan setinggi 400 meter ke arah utara, dengan intensitas sedang. Aktivitas ini masih berlangsung saat laporan dibuat.
Erupsi kelima (06.30 WIB): Aktivitas tercatat oleh alat pengamat, namun visual letusan tidak teramati langsung.
BACA JUGA: Mitos Tanjakan Cinta Gunung Semeru, Antara Romansa dan Legenda
Status Gunung Semeru
Gunung Semeru saat ini berada pada status Waspada (Level II). Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto, mengimbau masyarakat untuk mematuhi rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG):
Zona larangan aktivitas:
Tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan hingga sejauh 8 kilometer dari puncak.
Hindari wilayah sepanjang 500 meter dari tepi sungai di Besuk Kobokan karena potensi aliran lahar dan awan panas hingga jarak 13 kilometer.
Radius bahaya:
Tidak ada aktivitas dalam radius 3 kilometer dari kawah untuk menghindari lontaran batu pijar.
Waspada terhadap potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan, terutama di lembah sungai Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.
Mitigasi dan Pemantauan
Aktivitas vulkanik ini menjadi pengingat bagi masyarakat di sekitar Gunung Semeru untuk terus meningkatkan kewaspadaan.
Dengan cuaca yang tidak menentu, bahaya material vulkanik seperti lahar hujan berpotensi mengancam wilayah aliran sungai berhulu di puncak gunung.
PVMBG bersama pihak terkait terus melakukan pemantauan dan upaya mitigasi guna mengantisipasi dampak lebih lanjut.
Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, tetapi mematuhi arahan dan rekomendasi yang diberikan demi keselamatan bersama.
(Redaksi)