Bandungdaily.id – Ketua Komisi IV DPR RI, Titiek Soeharto, menegaskan bahwa setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang terlibat dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) wajib memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS). Sertifikat ini, menurutnya, menjadi jaminan utama keamanan pangan bagi jutaan anak penerima manfaat program pemerintah tersebut.
“Harus ada (SLHS) dong. Ini menyangkut nyawa begitu banyak anak-anak, harus benar-benar diawasi. Mereka harus punya tanggung jawab,” ujar Titiek seusai meninjau pelaksanaan MBG di SDN Pujokusuman 1 Kota Yogyakarta, Selasa (7/10/2025).
Titiek menekankan bahwa aspek kebersihan harus diperhatikan secara menyeluruh — mulai dari proses memasak, penyimpanan, hingga penyajian makanan di sekolah. Ia juga mengingatkan agar penyedia tidak memasak makanan terlalu jauh sebelum waktu makan untuk menghindari risiko basi atau terkontaminasi.
“Itu anak-anak cuci piringnya harus bersih. Masaknya juga jangan tengah malam, nanti pagi-pagi udah basi. Hal-hal seperti itu harus benar-benar diawasi,” tegasnya.
Ada Sanksi untuk SPPG Tak Patuh
Titiek menjelaskan, pemerintah sudah memiliki mekanisme sanksi bagi SPPG yang tidak menjalankan tugas sesuai standar. Jika ditemukan pelanggaran, penyedia bisa langsung diberhentikan sementara.
“Sudah ada sanksi-sanksi. Kalau SPPG-nya enggak perform, diberhentikan dulu. Tapi kan ini mempengaruhi anak-anak ya, jadi kalau dihentikan sembarangan nanti mereka enggak dapat makan. Jadi, harus hati-hati juga,” katanya.
Tidak Perlu Dihentikan Menyeluruh
Menanggapi usulan sebagian pihak yang ingin menghentikan sementara Program MBG untuk dilakukan evaluasi menyeluruh, Titiek menilai langkah itu tidak perlu dilakukan secara nasional. Menurutnya, evaluasi cukup difokuskan pada daerah-daerah yang terbukti bermasalah.
“Enggak usah semua diberhentikan. Di Yogyakarta ini enggak ada masalah, masa harus dihentikan juga? Kasihan anak-anaknya. Jadi yang ada masalah saja yang dievaluasi,” ujarnya.
Titiek meyakini, dengan adanya beberapa kasus di sejumlah daerah, para pelaksana di wilayah lain akan semakin berhati-hati.
“Kalau ada yang salah dievaluasi, yang lain-lainnya pasti lebih waspada. Yang penting, higienitasnya harus diutamakan,” tambahnya.
Anak-anak Senang, Menu MBG Disambut Positif
Dalam kunjungan itu, Titiek juga sempat berbincang dengan para siswa penerima MBG. Salah satunya, Daffa, siswa kelas 6 SDN Pujokusuman 1, mengaku senang dengan program tersebut.
“Saya sudah lama dapat MBG. Menunya enak, semoga tambah enak lagi,” ujar Daffa sambil tersenyum.
Daffa juga mengaku tidak khawatir dengan kabar kasus keracunan yang terjadi di daerah lain, karena sejauh ini pelaksanaan MBG di sekolahnya berjalan baik dan tanpa kendala.
(Redaksi)