Ragam  

Sejarah dan Makna di Balik Tugu Titik Nol Kilometer Bandung

Tugu Titik Nol Kilometer Bandung
Tugu Titik Nol Kilometer Bandung (Foto: Facebook)

Bandungdaily.id Tugu Titik Nol Kilometer Bandung, yang terletak di depan Kantor Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat di Jalan Asia Afrika, adalah salah satu monumen bersejarah yang menjadi ikon Kota Bandung.

Selain menjadi tempat wisata yang populer untuk berfoto, tugu ini menyimpan kisah sejarah panjang yang mencerminkan awal mula kota Bandung sebagai pusat pemerintahan.

Asal Usul Tugu 0 Kilometer Bandung

Tugu ini erat kaitannya dengan pembangunan Jalan Raya Pos (Groote Postweg) yang menghubungkan Anyer, Banten hingga Panarukan, Jawa Timur. Proyek jalan sepanjang ±1.000 km ini dibangun pada tahun 1808 atas perintah Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Herman Willem Daendels, sebagai upaya memperkuat pertahanan Pulau Jawa dari ancaman Inggris.

Pada tahun 1810, ketika Daendels bersama Bupati Bandung, R.A. Wiranatakusumah II, menginspeksi jalur jalan yang melintasi Bandung, mereka tiba di jembatan Sungai Cikapundung yang saat itu sedang diselesaikan oleh masyarakat setempat.

Setelah menyeberangi jembatan tersebut, Daendels menancapkan tongkat kayunya di sebuah lokasi strategis, dekat kawasan Hotel Savoy Homann saat ini dan memberikan perintah:

“Zorg, dat als ik terug kom hier een stad is gebouwd,”

Yang berarti: “Coba usahakan, bila aku datang kembali di tempat ini telah dibangun sebuah kota.”

Pada 25 September 1810, Bupati R.A. Wiranatakusumah II menerima surat keputusan untuk memindahkan pusat pemerintahan Kabupaten Bandung ke lokasi tersebut. Sebuah tugu didirikan di titik Daendels menancapkan tongkatnya, yang kini dikenal sebagai Tugu Nol Kilometer Bandung.

Pengembangan Kota Bandung

Setelah beberapa dekade, pada 1 April 1906, Bandung resmi mendapatkan status sebagai kota (Gemeente) oleh Gubernur Jenderal JB van Heutz.

Sejak itu, Bandung berkembang menjadi pusat pemerintahan dan ekonomi yang pesat di Jawa Barat. Dengan luas wilayah 167,31 km², kota ini kini menjadi salah satu kota terpadat di Indonesia, dihuni oleh lebih dari 2,5 juta penduduk.

BACA JUGA: Asal-usul Bandung dan Jejak Danau Purba

Renovasi dan Peningkatan Monumen

Pada tahun 2004, tugu ini direnovasi dengan tambahan monumen mesin penggiling (stoomwalls) kuno dan prasasti batu yang menceritakan sejarah tugu ini. Pada 2016, monumen ini diperindah lagi dengan penambahan patung empat tokoh penting:

  1. H.W. Daendels, penggagas Jalan Raya Pos.
  2. R.A. Wiranatakusumah II, Bupati Bandung saat itu.
  3. Ir. Soekarno, Proklamator dan Presiden pertama Indonesia.
  4. Mas Soetardjo Karthohadikusumo, tokoh nasionalis penting.

Makna Sejarah dan Simbol Kota Bandung

Tugu 0 Kilometer Bandung bukan hanya penanda fisik, tetapi juga simbol sejarah panjang perjuangan dan pembangunan kota ini.

Monumen ini mencerminkan harmoni antara perintah kolonial dan inisiatif lokal yang akhirnya melahirkan kota yang kini dikenal sebagai Paris van Java.

Bagi masyarakat dan wisatawan, tugu ini menjadi pengingat bahwa setiap tempat memiliki cerita dan sejarah yang layak dihormati dan dilestarikan.

 

(Redaksi)

Tinggalkan Balasan