PLN UP3 Majalaya Berikan Tips Kelistrikan untuk Masyarakat saat Banjir

(Foto: Dok.PLN Majalaya)

Bandungdaily.id – Memasuki musim penghujan, risiko banjir menjadi ancaman yang harus diantisipasi oleh masyarakat.

PLN (Persero) UP3 Majalaya mengimbau kepada seluruh masyarakat di wilayah Kab Bandung dan sekitar untuk selalu berhati-hati dan mengikuti tips kelistrikan yang disarankan saat musim hujan dan banjir.

Mengingat potensi bahaya yang ditimbulkan akibat banjir terhadap sistem kelistrikan

Sebagai langkah keselamatan, PLN akan melakukan pemadaman listrik apabila rumah warga atau aset penting seperti gardu distribusi dan gardu induk terendam banjir.

Keputusan ini diambil untuk mencegah risiko sengatan listrik yang dapat membahayakan nyawa.

“Keamanan dan keselamatan pelanggan merupakan hal yang paling utama bagi kami,” ujar Manajer PLN UP3 Majalaya, Widodo.

BACA JUGA: PLN UP3 Majalaya Ajak Pelanggan Manfaatkan PLN Mobile untuk Layanan Listrik Praktis Selama Ramadhan

Agar tetap aman dari bahaya listrik selama banjir, PLN Majalaya memberikan sejumlah tips yang bisa diterapkan oleh masyarakat:

1. Matikan listrik dari Meter Circuit Breaker (MCB) di kWh meter untuk menghindari risiko tersengat aliran listrik.

2.Cabut semua peralatan listrik dari stop kontak dan pindahkan ke tempat yang lebih tinggi dan aman.

3.Jika listrik belum dipadamkan oleh PLN saat banjir terjadi, segera laporkan melalui PLN Mobile, Contact Center PLN 123, atau kantor PLN terdekat.

4.Koordinasikan dengan instansi terkait dalam penanggulangan bencana banjir.

5.Pastikan seluruh alat elektronik dan instalasi listrik dalam kondisi kering sebelum digunakan kembali.

6.PLN akan menormalkan aliran listrik setelah instalasi listrik pelanggan dan PLN benar-benar kering dan siap dialiri listrik.

7.Penyalaan listrik kembali akan dilakukan setelah berita acara ditandatangani oleh Ketua RT, RW, atau tokoh masyarakat setempat.

8.Saat memasuki kawasan banjir, gunakan alat pengaman diri seperti sepatu boots kedap air untuk menghindari risiko terkena pecahan kaca, paku, bakteri, atau arus listrik bocor.

Pemadaman Bukan Karena Gangguan, tetapi Demi Keselamatan

PLN menegaskan bahwa pemadaman listrik saat banjir bukan disebabkan oleh gangguan teknis atau ketidaksiapan peralatan, melainkan untuk melindungi keselamatan masyarakat.

“Dari sisi PLN, sistem tetap aman. Namun, kami melakukan pemadaman karena rumah warga terendam air, sehingga ada potensi bahaya listrik dari instalasi pelanggan,” jelas Widodo.

Setelah banjir surut, PLN akan berkoordinasi dengan pihak kelurahan dan warga setempat untuk memastikan keamanan sebelum listrik kembali dinyalakan.

“Kami akan memantau kondisi genangan air, lalu berkoordinasi dengan masyarakat melalui RT/RW. Jika sudah dinyatakan aman, kami akan menyalakan listrik kembali setelah berita acara ditandatangani,” tutup Widodo.

Dengan langkah mitigasi ini, PLN berharap masyarakat tetap waspada dan memprioritaskan keselamatan saat menghadapi banjir.

“Kami di PLN terus berkoordinasi dan mempersiapkan segala sesuatunya untuk memastikan kelistrikan tetap berjalan dengan lancar, meskipun menghadapi tantangan cuaca buruk. Masyarakat juga harus proaktif menjaga keamanan kelistrikan di rumahnya masing-masing, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” kata General Manager UID Jabar Agung Murdifi menambahkan.***

Tinggalkan Balasan