Bandungdaily.id – PT Pindad (Persero) terus memperkuat peranannya dalam pengembangan industri otomotif nasional dengan meluncurkan kendaraan Maung Limousine saat pelantikan Presiden Prabowo Subianto.
Kendaraan ini menjadi simbol kebangkitan PT Pindad dalam dunia otomotif, dan kini, perusahaan tersebut membuka transparansi terkait proses produksi kendaraan Maung Limousine, dari desain hingga produksi massal.
Menurut Direktur Teknologi & Pengembangan PT Pindad, Sigit P. Santosa, pengembangan kemampuan rekayasa dan produksi massal Maung Limousine tidak hanya dilakukan di PT Pindad, tetapi juga melibatkan ekosistem supplier yang tersebar di seluruh Indonesia.
Pindad berkomitmen untuk memprioritaskan penggunaan komponen lokal dalam produksi kendaraan tersebut, sehingga mendorong optimalisasi ekosistem industri otomotif dalam negeri.
“Di Pindad, kami mendukung pengembangan industri otomotif nasional dengan mengutamakan komponen lokal. Namun, untuk komponen tertentu yang belum tersedia di dalam negeri, seperti mesin dan transmisi, kami bekerja sama dengan mitra strategis global, hal ini sudah menjadi praktik umum dalam industri otomotif dunia,” ungkap Sigit dalam keterangan resminya, dikutip Selasa (12/11/2024).
Tahapan Proses Produksi Maung
Proses produksi kendaraan Maung dimulai dengan penyusunan spesifikasi teknis dan kebutuhan pengguna yang dituangkan dalam dokumen System Requirement Specification (SRS) dan Test & Evaluation Master Plan.
Setelah itu, tim engineering PT Pindad mengembangkan desain mulai dari tahap konseptual hingga desain teknik, yang mencakup penyesuaian performa, desain eksterior, desain interior, serta pemilihan material yang sesuai dengan dimensi dan regulasi kendaraan.
Proses berikutnya adalah Manufacturing & Assembly, yang memvalidasi hasil desain. Dimulai dengan pembuatan cetakan komponen utama seperti body side, pintu, kap mesin, dan fender, serta komponen pelengkap seperti bracket dan bumper.
Proses body welding menghubungkan semua komponen, yang kemudian dilanjutkan dengan pengecatan dan perakitan akhir di area trimming.
Setelah perakitan akhir, kendaraan akan menjalani proses Quality Control yang ketat, uji fungsi, dan sertifikasi untuk memastikan performa kendaraan sesuai dengan kriteria pengguna.
BACA JUGA: Cadillac Seville 1977 Milik Elvis Presley Dilelang di Bonhams Inggris
Membangun Ekosistem Industri Otomotif Nasional
Sigit menegaskan bahwa PT Pindad merupakan satu-satunya pabrikan di Indonesia yang melakukan full cycle vehicle development, yaitu pengembangan kendaraan yang dimulai dari desain, pengembangan produk, validasi, sertifikasi, hingga produksi massal.
Ini merupakan langkah penting dalam membangun ekosistem industri otomotif yang lengkap dan mendukung pengembangan serta produksi kendaraan bermotor di Indonesia.
“Belum ada pabrikan di Indonesia yang melakukan seluruh siklus pengembangan kendaraan secara menyeluruh. Dengan langkah ini, PT Pindad hadir untuk membangun ekosistem yang lengkap, yang tidak hanya mendukung pengembangan kendaraan Maung, tetapi juga untuk memperkuat industri otomotif nasional secara keseluruhan,” pungkas Sigit.
Dengan proses pengembangan yang terintegrasi, PT Pindad menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan industri otomotif nasional yang berdaya saing tinggi, sekaligus membuka peluang bagi industri lokal untuk tumbuh dan berkembang bersama-sama.
(Redaksi)