Bandungdaily.id – Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, menegaskan bahwa pengembangan kualitas individu menjadi salah satu prioritas dalam pembangunan ketenagakerjaan di Indonesia.
Menurut Yassierli, peningkatan kualitas tenaga kerja merupakan kunci utama dalam menciptakan tenaga kerja yang memiliki daya saing, terutama di tengah pesatnya perkembangan era digital.
“Masalah utama yang dihadapi tenaga kerja Indonesia saat ini adalah rendahnya tingkat pendidikan pekerja dan kurangnya keterampilan digital,” ungkap Menaker Yassierli dalam keterangannya Minggu (26/1/2025).
Ia juga menyoroti rendahnya Indeks Modal Manusia (Human Capital Index) Indonesia dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya, yang menjadi tantangan besar bagi tenaga kerja Indonesia.
Yassierli mengungkapkan, komitmen pemerintah untuk mempercepat transformasi sektor ketenagakerjaan, salah satunya melalui pelatihan yang terintegrasi dengan kebutuhan industri global.
Fokus utama dari pelatihan tersebut mencakup bidang-bidang yang berkembang pesat, seperti green jobs, teknologi medis, dan ekonomi digital.
“Pemerintah menargetkan upskilling dan reskilling tenaga kerja melalui kolaborasi dengan institusi pendidikan dan pelatihan berbasis kebutuhan industri. Kami berfokus pada keselarasan keterampilan tenaga kerja dengan transformasi digital dan ekonomi hijau,” jelas Yassierli.
Menaker Yassierli juga menekankan pentingnya peningkatan kemampuan tenaga kerja di bidang kecerdasan buatan (AI), analisis data, dan energi terbarukan.
BACA JUGA: Wamenaker: Industri Media Diminta Hindari PHK
Selain itu, program pelatihan vokasi juga menjadi prioritas, dengan lebih dari 3.320 program pelatihan yang disediakan melalui platform SIAPKerja pada tahun 2024, termasuk pelatihan hibrida dan e-training.
Lebih lanjut, pemerintah terus berupaya meningkatkan sertifikasi kompetensi berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI), yang relevan dengan kebutuhan industri.
Sertifikasi ini diharapkan dapat membantu tenaga kerja Indonesia untuk lebih kompetitif di pasar kerja global.
“Melalui kebijakan yang inklusif dan kolaborasi lintas sektor, kami yakin Indonesia mampu mencetak tenaga kerja berkualitas tinggi yang siap menghadapi tantangan global,” ujar Yassierli.
Dengan langkah-langkah tersebut, pemerintah berharap dapat membekali tenaga kerja Indonesia dengan keterampilan yang relevan dan memungkinkan mereka untuk bersaing secara global di berbagai sektor industri masa depan.
(Redaksi)












