Pembangunan Infrastruktur Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Bantu Kendalikan Inflasi

Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU), Diana Kusumastuti (Foto: KemenPU)

Bandungdaily.id – Pembangunan infrastruktur di sektor sumber daya air (SDA) dan konektivitas telah membawa dampak positif bagi perekonomian nasional.

Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU), Diana Kusumastuti, menegaskan, peningkatan infrastruktur telah menekan biaya logistik, meningkatkan produksi barang, serta membantu menjaga inflasi tetap terkendali.

“Ketersediaan infrastruktur air untuk ketahanan pangan, baik melalui penyediaan air baku, irigasi, maupun air bersih, mampu menekan biaya produksi dan menurunkan harga pangan,” ujar Diana dalam pernyataannya, dikutip Sabtu (1/2/2024).

Sebagai langkah konkret, Kementerian PU telah menyelesaikan 53 dari 61 bendungan yang ditargetkan. Delapan bendungan sisanya ditargetkan rampung setelah 2024.

Pembangunan ini memberikan manfaat besar, termasuk, tambahan luas irigasi dari bendungan mencapai 396 ribu hektare. Penyediaan air baku hingga 52 meter kubik per detik, potensi pembangkit listrik sebesar 255 MW dan dukungan pengendalian banjir, konservasi air, serta pengembangan destinasi wisata.

Tak hanya itu, dalam 10 tahun terakhir, Kementerian PU juga telah menyelesaikan, pembangunan irigasi seluas 1,24 juta hektare dan rehabilitasi irigasi di 4,62 juta hektare.

Dampaknya, cakupan lahan sawah yang mendapatkan suplai air dari bendungan meningkat signifikan, dari 11 persen (825 ribu hektare) pada 2014 menjadi 19 persen (1,4 juta hektare) pada 2024.

BACA JUGA: Presiden Prabowo Tegaskan Pentingnya Kekuatan Militer dan Polri dalam Menjaga Kedaulatan Negara

Selain ketahanan pangan, konektivitas juga menjadi fokus utama pemerintah dalam menekan biaya logistik. Pembangunan jalan dan jembatan yang lebih baik mempercepat distribusi barang serta membantu menjaga stabilitas harga.

Dalam kurun 2015-2024, Kementerian PU telah menyelesaikan, jalan tol baru sepanjang 2.432 km, jalan nasional non-tol sepanjang 5.999 km dan perbaikan jalan daerah sepanjang 3.139 km serta 2.682 meter jembatan, sesuai Inpres No.3 Tahun 2023.

Pemerintah juga tidak melupakan mitigasi bencana. Berbagai proyek pengendalian banjir dan pengamanan pantai telah dibangun untuk mengurangi risiko bencana yang bisa menghambat distribusi barang dan jasa.

2.041 km infrastruktur pengendali banjir dan pengaman pantai telah dibangun selama 2015-2024, membantu melindungi wilayah pesisir dari abrasi dan erosi.

Pembangunan infrastruktur juga memberikan dampak sosial melalui program padat karya, yang menyerap tenaga kerja lokal dan meningkatkan pendapatan masyarakat desa.

Program padat karya Kementerian PU sepanjang 2020-2024 telah menyerap hingga 4,12 juta tenaga kerja.

Pemerintah telah menetapkan target inflasi 2025 dalam Rapat Tingkat Tinggi Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP).

Dengan berbagai upaya di sektor infrastruktur, pemerintah optimis bisa menjaga inflasi tetap stabil di angka 2,5 persen ±1 persen.

 

(Redaksi)

 

Tinggalkan Balasan