Menaker Sebut Semester I 2025 Jadi Titik Kritis Menuju Indonesia Emas 2045

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli (Foto: Setkab)

Bandungdaily.id – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menyatakan bahwa Semester I tahun 2025 akan menjadi momen krusial dalam menentukan tercapai atau tidaknya visi Indonesia Emas 2045.

Hal itu disampaikan Menaker dalam acara silaturahmi dan dialog nasional bertajuk “Penguatan Aspek Ketenagakerjaan Dalam Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional” di Universitas Andalas, Padang, Sumatera Barat, Sabtu (10/1).

“Titik kritis apakah capaian 2045 Indonesia Emas itu akan tercapai atau tidak, persimpangan jalannya ada di 2025 ini,” ujar Menaker Yassierli di hadapan para peserta dialog.

Menaker mengungkapkan dua tantangan utama yang dihadapi Indonesia pada 2025. Pertama, keterbatasan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang membutuhkan pengelolaan fiskal secara efektif. Kedua, ketidakpastian ekonomi global akibat kontraksi ekonomi dan ketegangan geopolitik internasional yang memengaruhi stabilitas nasional.

Menurutnya, apabila Indonesia mampu melewati tantangan tersebut dan menjalankan agenda strategis dengan baik, pertumbuhan ekonomi dapat mencapai 8 persen pada 2026 hingga tahun-tahun berikutnya.

BACA JUGA: Makan Bergizi Gratis, Pendidikan Karakter Anak Menuju Indonesia Emas 2045

Prioritas Strategis Presiden Prabowo

Menaker juga menjabarkan sejumlah agenda prioritas nasional yang menjadi arahan Presiden Prabowo Subianto untuk mendukung transformasi ekonomi:

  1. Swasembada Pangan
    Pemerintah fokus membangun ketahanan pangan melalui peningkatan produksi padi, jagung, singkong, kedelai, dan tebu.
  2. Ketahanan Energi Hijau
    Indonesia diarahkan menjadi raja energi hijau dunia melalui pengembangan biodiesel dan bioavtur dari kelapa sawit serta pemanfaatan potensi panas bumi.
  3. Hilirisasi dan Industrialisasi
    Strategi hilirisasi akan dilanjutkan dengan fokus pada nikel, bauksit, tembaga, timah, produk agro, hingga produk maritim, untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya alam.
  4. Sektor Pariwisata
    Target kunjungan wisatawan mancanegara ditetapkan pada angka 14,6-16 juta kunjungan, sementara pergerakan wisatawan domestik diharapkan mencapai 1,08 miliar.

Menaker Yassierli menegaskan bahwa keberhasilan agenda tersebut membutuhkan kolaborasi yang erat antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat.

“Apabila semua agenda dijalankan dengan baik, Indonesia tidak hanya mampu keluar dari tantangan global, tetapi juga menjadi pemain ekonomi dunia yang kuat,” tuturnya.

Menaker berharap capaian tersebut dapat mempercepat tercapainya visi Indonesia Emas 2045, sekaligus memastikan kesejahteraan rakyat dalam jangka panjang.

 

(Redaksi)

Tinggalkan Balasan