Makan Bergizi Gratis, Pendidikan Karakter Anak Menuju Indonesia Emas 2045

Ilustrasi

Bandungdaily.id –  Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menegaskan bahwa Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya bertujuan untuk memperbaiki gizi anak Indonesia, tetapi juga menjadi sarana pendidikan karakter.

“Kepada para guru di sekolah-sekolah, kami tekankan bahwa Makan Bergizi Gratis ini bukan sekadar soal makanannya, tetapi harus menjadi bagian dari pendidikan karakter,” ujar Abdul Mu’ti saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (7/1).

Ia menjelaskan bahwa pendidikan karakter dapat diterapkan dalam setiap tahap program ini. Mulai dari adab sebelum makan, seperti berdoa, hingga tata krama saat makan dan setelahnya.

Program ini juga mengajarkan anak untuk tidak menyia-nyiakan makanan, makan secukupnya, dan melatih kemandirian serta tanggung jawab.

“Pelaksanaan makan bergizi gratis di sekolah itu, selain untuk meningkatkan kekuatan fisik dan intelektual, juga membentuk karakter utama seperti toleransi, tanggung jawab, dan kemandirian,” lanjut Abdul Mu’ti.

Program ini, lanjutnya, juga merupakan langkah pemerintah dalam memperkuat program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan menciptakan generasi berkualitas menuju Indonesia Emas 2045.

Ke depannya, program ini akan mencakup pemeriksaan kesehatan rutin bagi siswa, termasuk pengukuran tinggi dan berat badan, untuk memastikan tumbuh kembang anak secara optimal.

Program MBG yang merupakan prioritas Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka resmi dimulai pada Senin (6/1).

BACA JUGA: OCCRP: Daftar Tokoh Paling Korup Adalah Refleksi Persepsi Publik, Bukan Bukti Hukum

Pada peluncuran perdananya, sebanyak 190 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau Dapur MBG telah beroperasi di 26 provinsi, menyediakan makanan bergizi untuk anak sekolah dan ibu hamil.

Jumlah SPPG akan bertambah hingga 937 titik pada akhir Januari 2025 dengan target menjangkau tiga juta penerima manfaat.

Hingga akhir tahun 2025, diharapkan program ini dapat menjangkau 15 juta penerima, dengan target ambisius mencapai 82,9 juta penerima manfaat pada 2029.

Badan Gizi Nasional (BGN) memastikan makanan yang didistribusikan memenuhi standar kebersihan dan kualitas tinggi. Seluruh makanan dikemas dalam wadah baja nirkarat (stainless steel food grade) yang aman dan higienis, menjamin keamanan hingga ke tangan penerima.

“Melalui program ini, kami ingin memastikan bahwa setiap anak Indonesia tidak hanya sehat secara fisik, tetapi juga memiliki karakter kuat untuk bersaing di masa depan. Ini adalah investasi jangka panjang menuju Indonesia Emas 2045,” pungkas Abdul Mu’ti.

 

(Redaksi)

Tinggalkan Balasan