Langkah Nekat Pedro Acosta Berbuah Manis, Finis Kedua di MotoGP Malaysia

Pedro Acosta (Foto: MotoGP)

Bandungdaily.id – Pebalap muda sensasional, Pedro Acosta, kembali menunjukkan karakter beraninya di lintasan. Meski KTM tengah menghadapi masalah serius pada keausan ban belakang dalam beberapa seri terakhir, termasuk di Sprint Race Sepang, Acosta justru memilih jalur berisiko tinggi yang akhirnya berbuah podium.

Masalah degradasi ban membuat peluang Acosta untuk bersaing di balapan utama MotoGP Malaysia 2025 tampak kecil. Hasil sesi pemanasan (warm-up) pun tidak menggembirakan—pebalap asal Spanyol itu hanya menempati posisi ke-14. Namun, ketimbang menyerah, Acosta justru mengambil keputusan ekstrem: mengganti total setelan elektronik RC16 miliknya sebelum balapan dimulai.

“Saya benar-benar kesal setelah sesi pemanasan, karena kami melakukan perubahan di motor dan saya kehilangan tenaga di dua tikungan terakhir. Saya kehilangan banyak waktu,” ujar Acosta dikutip dari Motorsport.

“Jadi saya bilang ke tim, ‘Kita tidak bisa tampil lebih buruk dari ini. Cabut saja semua kontrolnya, kalau gagal biar itu tanggung jawab saya.’”

Keputusan itu menjadi titik balik dramatis bagi KTM. Tanpa banyak bantuan elektronik, Acosta justru tampil lebih agresif dan percaya diri mengelola degradasi ban. Sejak lap awal, ia langsung menekan Francesco Bagnaia dalam perebutan posisi kedua di belakang Alex Marquez.

BACA JUGA: Marc Marquez Puji Performa Marco Bezzecchi di MotoGP San Marino

Meski sempat tersalip, ketenangan Acosta membuatnya kembali unggul ketika Bagnaia mulai kehilangan grip di lap ke-13, sebelum akhirnya mundur karena ban bocor.

“Bertarung dengan Pecco selalu menyenangkan. Di awal saya kehilangan waktu, tapi pada akhirnya kami bisa mengelola situasi lebih baik dibanding kemarin,” kata Acosta.

Acosta sempat membayangkan bisa mengejar Alex Marquez yang memimpin lomba, tetapi memilih bermain aman di tiga lap terakhir.

“Alex sedikit lebih cepat di awal, tapi kemudian saya bisa menandingi catatan waktunya. Saya sempat bermimpi mengejarnya, tapi akhirnya saya putuskan untuk menjaga posisi,” ujarnya.

Pebalap berusia 21 tahun itu akhirnya menyentuh garis finis di posisi kedua, terpaut 2,7 detik dari Alex Marquez. Hasil ini menjadi podium ketiganya musim ini, sekaligus mengangkat moral KTM yang sempat kesulitan di beberapa seri terakhir.

Sementara itu, KTM lain yang finis terbaik adalah Enea Bastianini dari tim Tech3 di posisi ketujuh dengan jarak 15,3 detik dari pemenang.

Dengan dua seri tersisa di Portimao dan Valencia, Pedro Acosta kini menempati posisi kelima klasemen sementara dengan selisih 26 poin dari Bagnaia. Terlepas dari usianya yang muda, keberanian dan kematangan strategi yang ia tunjukkan di Sepang membuat banyak pihak menilai, Acosta tak sekadar prospek masa depan, ia sudah siap menjadi bintang besar MotoGP.

 

(Redaksi)

Tinggalkan Balasan