Bandungdaily.id – Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang kembali mengalami erupsi pada Senin (16/10/2025) malam dengan ketinggian letusan mencapai 1.000 meter di atas puncak.
“Terjadi erupsi Gunung Semeru pukul 20.35 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak atau 4.676 meter di atas permukaan laut (mdpl),” ujar Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian, dalam laporan tertulisnya.
Kolom abu terpantau berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal, bergerak ke arah utara dan timur laut. Aktivitas erupsi tersebut juga terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 157 detik.
Menurut laporan petugas, Gunung Semeru telah mengalami 10 kali erupsi sejak pukul 02.38 WIB hingga 20.35 WIB dengan tinggi letusan berkisar antara 500 hingga 1.000 meter di atas puncak Mahameru.
BACA JUGA: Gunung Semeru Kembali Erupsi, Kolom Abu Terekam Setinggi 400 Meter
PVMBG Keluarkan Rekomendasi
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi terkait dengan status waspada Gunung Semeru. Masyarakat dilarang melakukan aktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan dalam radius delapan kilometer dari puncak.
Di luar jarak tersebut, masyarakat juga diminta tidak beraktivitas dalam radius 500 meter dari sempadan sungai Besuk Kobokan, karena berpotensi terdampak awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.
Selain itu, PVMBG juga mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru guna menghindari bahaya lontaran batu pijar.
Masyarakat dan wisatawan juga diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi awan panas, guguran lava, serta lahar hujan di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Semeru, seperti Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Potensi lahar juga dapat terjadi di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.
Hingga saat ini, pihak berwenang terus melakukan pemantauan terhadap aktivitas Gunung Semeru dan mengimbau masyarakat untuk selalu mengikuti informasi resmi guna menghindari risiko bencana.
(Redaksi)