BMKG-BNPB Tebar 30 Ton NaCl Kurangi Curah Hujan

BMKG-BNPB Tebar 30 Ton NaCl Kurangi Curah Hujan
(Foto: BNPB)

Bandungdaily.id – Dalam upaya mengurangi potensi bencana akibat curah hujan tinggi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bersama Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) melaksanakan operasi modifikasi cuaca di Jawa Tengah.

Hingga saat ini, sekitar 30 ton natrium klorida (NaCl) atau garam telah ditebarkan melalui puluhan penerbangan.

Koordinator Lapangan Operasi Modifikasi Cuaca, A. Hilmi Rafiq, menjelaskan bahwa operasi ini dimulai pada 11 Desember 2024 dan awalnya dijadwalkan selesai pada 15 Desember. Namun, melihat tingginya potensi curah hujan di wilayah tersebut, operasi diperpanjang hingga 20 Desember 2024.

“Operasi ini bertujuan untuk mengurangi jumlah awan hujan yang masuk ke wilayah Jawa Tengah, sehingga intensitas hujan yang berpotensi menimbulkan bencana bisa diminimalkan,” kata Hilmi di Semarang, Kamis (19/12/2024).

Metode dan Hasil Operasi

Penebaran NaCl dilakukan di wilayah perairan utara dan selatan Jawa Tengah. Selama sembilan hari pertama, sebanyak 30 kali penerbangan telah dilakukan untuk menyemai garam ke atmosfer. NaCl berfungsi sebagai bahan penyemaian yang merangsang hujan lebih cepat jatuh di wilayah perairan, sehingga mengurangi curah hujan yang mencapai daratan.

Hilmi menegaskan bahwa pelaksanaan operasi sangat bergantung pada prakiraan cuaca BMKG. Data tentang potensi curah hujan menjadi dasar utama dalam menentukan kebutuhan dan intensitas modifikasi cuaca di wilayah tersebut.

BACA JUGA: BMKG Ingatkan Ancaman La Nina dan Cold Surge Jelang Nataru 2024

Langkah Proaktif untuk Mitigasi Bencana

Operasi modifikasi cuaca ini menjadi bagian dari strategi mitigasi yang lebih luas untuk menghadapi musim hujan di Jawa Tengah. Dengan curah hujan tinggi yang berpotensi memicu banjir, tanah longsor, dan dampak lainnya, pendekatan proaktif seperti ini sangat penting untuk meminimalkan risiko bencana.

Langkah ini juga menunjukkan kolaborasi lintas lembaga dalam menjaga keselamatan masyarakat. Selain BMKG dan BNPB, berbagai pihak terkait terus memantau situasi untuk memastikan operasi berjalan sesuai rencana.

Melalui teknologi dan inovasi seperti modifikasi cuaca, pemerintah menunjukkan komitmennya untuk melindungi warga dari ancaman bencana alam. Meski demikian, masyarakat juga diimbau tetap waspada dan mengikuti perkembangan cuaca serta imbauan dari pihak berwenang.

 

(Redaksi)

Tinggalkan Balasan