Bandungdaily.id – Sekitar 110 kepala keluarga, yang terdiri dari 296 jiwa warga Desa Mekarsari, Kecamatan Agrabinta, Cianjur terpaksa dievakuasi ke aula desa setelah banjir setinggi dua meter melanda wilayah tersebut. Banjir ini disebabkan oleh tingginya curah hujan yang membuat Sungai Cibuni meluap dan merendam perkampungan.
Kepala Pelaksana BPBD Cianjur, Asep Kusmana Wijaya, mengungkapkan bahwa bencana banjir dan longsor susulan masih mungkin terjadi dalam tiga hari ke depan, mengacu pada prediksi cuaca dari BMKG. Oleh karena itu, pihaknya telah meminta aparat desa dan kecamatan untuk menyiapkan lokasi pengungsian guna menampung warga terdampak.
Puluhan petugas gabungan, termasuk Relawan Tangguh Bencana (Retana) dan PMI Cianjur, dikerahkan untuk mengevakuasi warga, terutama balita dan lansia. Dua perahu karet milik BPBD juga telah diturunkan untuk mempercepat proses evakuasi.
“Debit air Sungai Cibuni masih tinggi dan terus meluap, mengenangi Desa Mekarsari dan Desa Sukamanah. Hingga kini, petugas masih melakukan pendataan jumlah korban terdampak,” ujar Asep pada Rabu (4/11/2024) sore.
Banjir juga melanda Desa Kadupandak, Kecamatan Kadupandak, akibat meluapnya Sungai Cibala. Sebagian warga di sana memilih mengungsi ke rumah kerabat yang berada di lokasi lebih aman.
BACA JUGA: Pj Gubernur Jabar Apresiasi FKP3, Perkuat Sinergi Mitigasi Bencana
Selain banjir, pergerakan tanah dan longsor juga dilaporkan terjadi di sejumlah titik di wilayah selatan Cianjur. Untuk itu, BPBD Cianjur mengimbau warga agar meningkatkan kewaspadaan dan segera mengungsi apabila kondisi semakin memburuk.
“Kami terus siaga membantu warga dan memastikan penanganan cepat untuk mengantisipasi dampak bencana yang lebih luas,” tegas Asep.
Hujan deras yang terus mengguyur hingga Rabu malam menambah tantangan bagi tim evakuasi dalam menyisir wilayah terdampak. Keadaan ini menuntut kesiapsiagaan maksimal dari semua pihak untuk menghadapi potensi bencana susulan.
(Redaksi)