Bandungdaily.id – Dua desa wisata Indonesia berhasil mencuri perhatian dunia setelah meraih penghargaan sebagai Best Tourism Villages by UN Tourism 2024.
Desa Wisata Jatiluwih Bali dan Desa Wisata Wukisari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi desa wisata terbaik dalam ajang bergengsi tersebut.
Penghargaan Internasional untuk Desa Wisata
Organisasi Pariwisata Dunia (UN Tourism) menganugerahkan penghargaan kepada kedua desa ini dalam acara Best Tourism Villages 2024 yang berlangsung di Kolombia pada Jumat (15/11/2024).
Acara ini bertujuan untuk mengapresiasi desa-desa yang berhasil memadukan pengembangan pariwisata, pelestarian budaya, dan pemberdayaan masyarakat.
Penghargaan ini memasukkan Jatiluwih dan Wukisari ke dalam daftar 55 desa wisata terbaik dunia yang terpilih dari 260 kandidat dari lebih dari 60 negara anggota UN Tourism.
BACA JUGA: Menyibak Tabir Suku Mante, Penghuni Hutan Pedalaman Aceh
Keunggulan Desa Wisata Jatiluwih dan Wukisari


Desa Jatiluwih dikenal dengan sawah teraseringnya yang memukau dan telah diakui sebagai situs Warisan Dunia UNESCO.
Desa ini juga menerapkan sistem irigasi tradisional subak, yang menjadi daya tarik utama bagi wisatawan domestik dan mancanegara.
Sementara itu, Desa Wukisari menonjolkan seni tradisional batik serta program pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan.
Desa ini menghadirkan pengalaman wisata budaya yang autentik dan mendalam bagi para pengunjung.
“Penghargaan ini membuktikan bahwa potensi desa wisata di Indonesia sangat besar. Kami optimistis penghargaan ini akan memotivasi desa-desa lain untuk terus mengembangkan kekayaan budaya, alam, dan masyarakatnya,” ujar Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana melalui keterangan tertulisnya, dikutip Sabtu (16/11/2024).
Prestasi ini melanjutkan jejak sukses desa wisata Indonesia dalam kancah internasional. Sebelumnya, Desa Nglanggeran DIY mendapatkan penghargaan serupa pada 2021 dan Desa Penglipuran Bali pada 2023.
Pemerintah terus memperkuat ekosistem desa wisata melalui berbagai program nasional. Menteri Pariwisata menegaskan bahwa pengembangan desa wisata sejalan dengan visi Asta Cita Kabinet Merah Putih untuk membangun sektor pariwisata yang inklusif dan berkelanjutan.
“Kami berkomitmen memperluas pendampingan dan membangun ekosistem yang kuat untuk desa wisata di seluruh Indonesia,” kata Menteri Pariwisata.
Penghargaan ini menjadi inspirasi bagi desa wisata lainnya di Indonesia untuk mengembangkan potensi lokal.
Dengan kekayaan alam, budaya, dan tradisi yang beragam, desa-desa wisata Indonesia memiliki peluang besar untuk terus bersaing di tingkat global.
Pengakuan ini tidak hanya mengangkat nama Indonesia di mata dunia, tetapi juga membuktikan bahwa desa wisata dapat menjadi pilar utama dalam pengembangan pariwisata yang berkelanjutan.
(Redaksi)