Warga Diminta Siaga, Gunung Dukono Meletus Dua Kali Pagi Ini

Gunung Dukono Kembali Erupsi, PVMBG Tetapkan Status Waspada
Gunung Dukono (Foto: Hanuang)

Bandungdaily.id – Gunung Dukono di Halmahera Utara, Maluku Utara, kembali menunjukkan aktivitas vulkanik yang signifikan dengan dua kali letusan berturut-turut pada Senin (25/5) pagi.

Badan Geologi Kementerian ESDM mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan mematuhi radius aman seiring erupsi yang masih berlangsung.

Letusan pertama terjadi pukul 06.22 WIT dengan kolom abu vulkanik mencapai sekitar satu kilometer di atas puncak, atau setinggi 2.087 meter di atas permukaan laut.

Tak lama berselang, letusan kedua menyusul pada pukul 07.09 WIT dengan tinggi kolom abu mencapai 1,6 kilometer. Kolom abu teramati tebal, berwarna putih hingga kelabu, dan mengarah ke timur.

“Erupsi masih berlangsung saat laporan ini kami susun,” ujar Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, dalam pernyataannya dari Jakarta.

Letusan ini terekam jelas melalui alat seismograf dengan amplitudo maksimum 20 milimeter dan durasi hampir 63 detik. Dengan peningkatan aktivitas ini, Gunung Dukono masih berada dalam status Level II (Waspada).

BACA JUGA: Gunung Semeru Kembali Erupsi, PVMBG Imbau Masyarakat Waspada

Badan Geologi merekomendasikan agar masyarakat tidak melakukan aktivitas dalam radius 4 kilometer dari kawah Malupang Warirang, lokasi pusat letusan.

Selain itu, warga diminta untuk menyiapkan masker atau pelindung pernapasan guna mengantisipasi bahaya abu vulkanik yang dapat berdampak pada kesehatan.

Abu vulkanik, yang dibawa angin ke arah timur, berpotensi menyebar ke permukiman warga tergantung arah dan kecepatan angin. Oleh karena itu, kesiapsiagaan masyarakat sangat penting untuk mengurangi risiko gangguan kesehatan maupun keselamatan.

Dengan meningkatnya aktivitas vulkanik ini, pemerintah daerah dan masyarakat sekitar Gunung Dukono diingatkan untuk terus mengikuti perkembangan informasi resmi dari otoritas terkait serta tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.

 

(Redaksi)

Tinggalkan Balasan